Peran Generasi Muda Muslim Dalam Menciptakan Kehidupan
Politik Indonesia Yang Beradab
Disusun Oleh :
Sarah Zafira Fasya
NIM : 1630711024
PRODI ADMINISTRASI PUBLIK SEMESTER 2 A
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
Jl. R. Syamsudin, SH. No. 50 Sukabumi Telpon (0266)
- 218342 Fax. (0266) –
218342
Tahun Pelajaran
2016/2017
Kata
Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadiran
Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya serta Salawat serta salam kepada
junjungan Alam Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat beliau sekalian.
Alhamdulillah, merupakan suatu kata yang pantas penulis ucapkan kepada Allah
SWT, yang karena bimbingan-Nya lah maka penulis bisa menyelesaikan sebuah esay
tentang “Peran Generasi Muda Muslim Dalam Menciptakan Kehidupan Politik
Indonesia Yang Beradap”.
Penulisan ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Sistem Politik Indonesia dari Bapak
Rizki Hegia Sampurna, MA. Sebagai selaku dosen mata kuliah Sistem Politik
Indonesia.
Namun
tetap saja kami menyadari bahwa tugas ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan guna
perbaikan di masa yang akan datang.
Sukabumi, 30 April 2017
Daftar
Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II Pembahasan
2.1 Generasi Muda Adalah Orang Yang Membuat Sejarah
2.2 Peran Budaya Dalam Membangun Politik di Indonesia
2.3 Peran Pemuda dan Mahasiswa Islam Sekarang
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Daftar Pustaka
BAB I
Pembahasan
1.1
Latar Belakang
Peran
dipengaruhi oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu
sistem. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar
dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari
seseorang pada situasi sosial tertentu. Peran adalah deskripsin sosial tentang
siapa kita dan kita siapa. Peran menjadi bermakna ketika dikaitkan dengan orang
lain, komunitas sosial atau politik. Dan peran diatur oleh norma-norma yang
berlaku.
Masa depan suatu
bangsa sangat ditentukan oleh generasi mudanya. Pemuda adalah tonggak
perubahan. Oleh karena itu, pemuda seharusnya bersungguh-sungguh untuk
mewujudkan cita-citanya bangsanya dan mempertahankan harkat dan martabatnya
dalam menciptakan kehidupan. Baik dalam sosial maupun politik. Pemuda muslim
adalah ia yang dalam jiwanya terdapat nilai-nilai islam dengan baik.
Nilai-nilai yang baik tersebut tercermin dalam setiap fikiran, perkataan dan
perbuatan para pemuda.
Indonesia adalah
negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Oleh karenanya, masyarakat
muslim Indonesia, terutama pemudanya mempunyai tanggung jawab untuk menjaga
keutuhan dan membangun bagsa ini. Islam mengajarkan kepada ummatnya kewajiban
bela negara. Dalam upaya mewujudkan cita-cita dan mempertahankan kedaulatan
bagsa ini tentu menghadapi banyak permasalahan, hambatan rintangan dan bahkan
ancaman. Permasalahan yang harus dihadapi itu beraneka ragam. Masalah-masalah tersebut
timbul sebagai warisan masa lalu, masalah yang terkini maupun masalah yang akan
timbul di masa depan negara kita.
Dan kebudayaan dapat dilihat dan dipahami sebagai salah
satu sumber paling utama dari sistem tata nilai masyarakat yang dapat diharapkan
dapat membentuk mental atau bagaimana pola berpikir manusia. Budaya di
Indonesia mengalami perubahan di setiap zaman dari waktu kewaktu dan kondisi
perubahan alam di Indonesia. Sistem politik di Indonesia tidak akan berjalan
dengan baik jika tidak ada keserasian antara golongan masyarakat. Seperti di
Indonesia sangat sulit jika tercipta politik dalam masyarakat jika masyarakat
itu belum bersatu. Melalui budaya kita dapat membangun negara Indonesia sesuai
dengan karakteristik budaya kita masing-masing.
Maka disini peran kita sebagai generasi muda dalam
menciptakan kehidupan baik dalam bermasyarakat ataupun sosial dan politik harus
dilandasi dengan berkeadaban agar kita sebagai penerus yang muda bisa
menciptakan dan mengembangkan dalam kehidupan masyarakat juga dalam politik di
Indonesia, yang sesuai di harapkan oleh kita di masa yang akan datang.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa generasi muda adalah orang yang membuat sejarah?
2.
Apa peran budaya dalam membangun politik di Indonesia?
3.
Apa peran pemuda dan mahasiswa islam sekarang?
1.3
Tujuan
Untuk mengetahui generasi muda adalah orang yang membuat
sejarah, peran budaya dalam membangun politik di Indonesia dan peran pemudan
dan mahasiswa islam sekarang.
BAB II
Pembahasan
2.1 Generasi Muda Adalah Orang
Yang Membuat Sejarah
Peran dan
perjuangan pemuda Indonesia dirintis dan dimulai dari berdirinya Indische
Vereeniging atau Perhimpunan Hindia yang kemudian menjadi Perhimpunan Indonesia
ada tahun 1908. Organisasi pemuda, pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri
Belanda ini Kemudian menerbitkan Koran Indonesia Merdeka. Dalam terbitannya
yang pertama koran ini menyatakan tentang kemauan besar bangsa Indonesia untuk
merebut kembali hak-hak dan menetapkan kedudukan atau keyakinan di
tengah-tengah dunia, yaitu sebuah Indonesia yang merdeka. Selanjutnya semangat
nasionalisme dan patriotisme tersebut mulai merambah ke Indonesia dengan
berdirinya organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang kemudian
diperingati sebagai hari Kebangkitan Nasional, kemudian berdiri pula Organisasi
Sarikat Islam (SI) pada tanggal 10 September 1912. Semangat nasionalisme dan
patriotisme tersebut kemudian dipertegas dengan Sumpah Pemuda yang merupakan
sumpah setia para pemuda pada saat Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia dalam
Kongres Pemuda II yang dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 yaitu tentang
pengakuan generasi muda indonesia untuk bertumpah darah yang satu, Tanah
Indonesia, berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia dan menjunjung Bahasa Persatuan yaitu Bahasa
Indonesia. Sebelumnya pada rapat pertama, Sabtu, tanggal 27 Oktober 1928, di
Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan
Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres
ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara
kemudian dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan
persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat
persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan
kemauan. Militansi dan peran pemuda
selanjutnya terlihat menjelang proklamasi kemerdekaan yaitu dalam Peristiwa
Rengas Dengklok berupa "penculikan" yang dilakukan oleh sejumlah
pemuda antara lain Adam Malik dan Chaerul Saleh dari Menteng 31 terhadap
Soekarno dan Hatta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul
04.30 WIB. Soekarno dan Hatta dibawa atau lebih tepatnya diamankan ke
Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi,
sampai kemudian terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili
Soekarno dan Hatta serta Mr. Akhmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan
proklamasi akan dilaksanakan. Pada saat mempertahankan kemerdekaan dari agresi
militer Belanda peran pemuda yang tergabung dalam API, barisan pemuda pelopor
dan laskar laskar perlawanan rakyat sangat jelas sekali. Peristiwa 10 November
Surabaya, Bandung Lautan Api, adalah bukti pengorbanan pemuda atau generasi
muda bagi bangsa dan negara.
2.2 Peran Budaya Dalam
Membangun Politik di Indonesia
Pada
dasarnya budaya memiliki nilai-nilai
yang senantiasa diwariskan, ditafsirkan dan dilaksanakan seiring dengan proses perubahan sosial
kemasyarakatan. Pelaksanaan nilai-nilai budaya merupakan bukti legitimasi
masyarakat terhadap budaya. Eksistensi budaya dan keragaman nilai-nilai luhur
kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan sarana dalam membangun
karakter warga negara, baik yang berhubungan dengan berhubungan privat maupun karakter publik. Pembangunan
karakrer bangsa melalui budaya lokal sangatlah dibutuhkan. Pembangunan karakter
bangsa dalam konteks pembangunan budaya politik nasional dapat ditempuh dengan
cara mentransformasi nilai-nilai budaya lokal sebagai salah satu sarana untuk
membangun karakter bangsa.
Pentingnya
transformasi nilai-nilai budaya lokal sebagai salah satu sarana untuk membangun
karakter bangsa. Secara filosofis, pembangunan karakter bangsa merupakan
kebutuhan asasi dalam proses berbangsa karena hanya bangsa yang memilki
karakter dan jati diri yang kuat yang akan eksis dan secara ideologis merupakan
salah satu sarana perkembangan politik Indonesia sampai saat ini dan merupakan
upaya mewujudkan ideologi pancasila dalam kehidupaan berbangsa dan bernegara.
Secara normatif,
pembangunan politik Indonesia merupakan
wujud nyata langkah mencapai tujuan negara dalam pelestarian keberanekaragaman
budaya khusus nya di Indonesia. Dan pembangunan nasional dan politik Indonesia
sejak kemerdekaan sampai masa orde baru, serta sejak masa orde baru sampai saat
ini, telah menghasilkan kemajuan yang amat berarti bagi bangsa Indonesia.
Melalui pembangunan nasional yang dijalankan oleh pemerintah bersama-sama
dengan rakyat telah dicapai berbagai keberhsilan.
Pemerintah
menyelengarakan pentas budaya dalam upaya mengembangkan budaya daerah dan
sekaligus promosi pariwisata yang sangat menarik dan dapat memperkenlkan negara
Indonesia ke kancah internasial. Masyarakat asing, sangat menyukai keragaman
seni dan budaya bangsa Indonesia, dan merupakan keuntungan bagi politik di indonesia
karena negara lain tertarik untuk bekerja sama dengan Indonesia. Untuk
mengelola keragaman sosial budaya, diperlukan kelembagaan.
Keragaman budaya
merupakan potensi untuk perkembangan nasional. Budaya nasional adalah budaya
yang dihasilkan oleh masyarakat bangsa tersebut, sejak zaman dahulu hingga
kini, sebagai suatu karya yang dibangakan yang memiliki ke khasasan bangsa
tersebut dan memberi identitas warga serta menciptakan suatu jati bangsa yang
kuat. Pakaian batik merupakan salah satu contoh budaya nasional. Semula batik
adalah hasil budaya lokal dan kemudian beberapa daerah di Indonesi dapat
menciptakan batik dengan corak khas yang bed-bedaa. Batik kemudian dijadikan
salah satu pakaian nasional.
Budaya di
Indonesia sangat berpengaruh pada perkembangan zaman dari waktu kewaktu, namun
bangsa Indonesia tidak pernah terlepas dari budaya bangsa yang sangat kental
walaupun perkembangan sangat maju. Hal ini sesuai dengan pendapat seorang ahli
dari Indonesia, Ki Hajar Dewantara, yang mengemukakan bahwa budaya merupakan
hasil perjuangan suatu masyarakat terhadap zaman dan alam yang membuktikan
kejayaan hidup masyarakat dalam mengahadapi
rintangan dan kesulitan untuk mencapai kebahagiaan
dan keselamatan di hidupnya.
Organisasi
politik merupakan sarana untuk memelihara tertip sosial dan mengurangi
kesimpang-siurn sosial dalam masyarakat. Dengn dukungan dari setiap daerah
negara Indonesia bisa dapat melaksanakan politik
nya dengan baik dan partisipasi dari budaya daerah pun menjadi tongak utama
majunya politik di Indonesiaa, karena tanpa dukungan mereka bangsa Indonesia
tidak akan bisa berkembang dengan baik.
Sudah sejak dahulu Indonesia di setiap suku di daerah
dipimpin oleh seorang pemimpin suku, dimana ia berperan sebagai penguasa dan
dihargai oleh para kaum atau masyarakat di daerahnya. Pemimpin sangat berpengaruh terhadap kehidupan suatu
kaum sehingga akan tercipta masyarakat yang tertip. Dan dari sana lah politik
Indonesia dapat berkembng karena sudah sejak lama penduduknya memiliki jiwa
persatuan yang kuat demi membangun negara kearah yang lebih baik lagi.
Sesungguhnya
keragaman suku bangsa di Indonesia
merupakan potensi pembangunan bangsa Indonesia dan keberanekaragaman
bahas yang dimiliki oleh bangsa Indonesia membuat kebudayaan itu kompleks, dan
peran pemerintah bagaimana untuk melestarikan budaya-budaya tersebut. Karena
budaya–budaya tersebut turut andil dalam pembangunan politik di Indonesia sejak
dahulu hingga sampai saat ini.
Ideologi politik yang diterapkan Indonesia, di bawah
pemerintahan Soekarno dan Soeharto, berpandangan bahwa budaya merupakan
variabel nyata dari sistem politik apapun, dan karenannya masa itu menegakan
konsep sistem politik yang dinggap paling sesuai dan mampu menggambarkan
nilai-nilai dasar dan karkteristik masyarakat Indonesia.
Hasil pemikiran
para pakar umunya menyimpulkan bahwa budaya memberikan pengaruh
tertentubagaimana demokrasi diadopsi oleh berbagai . Berkembang pemikiran nilai budaya faktor determinan yang
menentukan suksesnya ekonomi negara-negara Asia Timur.
2.3 Peran Pemuda dan Mahasiswa
Islam Sekarang
Generasi muda adalah
generasi harapan bangsa. Akan tetapi, faktanya membuktikan
bahwa generasi muda di Indonesia saat ini cenderung mengkhawatirkan perilakunya
bagi kelanjutan masa depan bangsa ini.
Hal ini dapat
dibuktikan dengan maraknya kasus yang terjadi pada generasi muda diantaranya:
kasus narkoba, tawuran antar pelajar, tindak kriminal, pergaulan bebas dan lain
sebagainya. Hal ini semakin diperparah dengan pesatnya teknologi. Segala bentuk
informasi baik yang negatif dan positif begitu cepat, mudah dan murah untuk
diakses. Tidak pandang apakah ia muda, tua ataupun anak-anak. Untuk
menyelamatkan generasi muda, perlu ada solusi pembangunan karakter dan
pembenahan moral pelajar di Indonesia sejak dini. Islam adalah agama yang
solutif. Ia relevan untuk semua ruang dan waktu. Sudah sepatutnya, pemuda dan
mahasiswa muslim harus menjadi problem solver (pemecah masalah) bagi semua
kondisi disekitarnya.
Menghadapi
tantangan tersebut pemuda islam dituntut menjadi insan yang proaktif dan
produktif. Untuk mewujudkan hal tersebut pemuda dan mahasiswa memiliki 2 (dua)
peran yaitu bertanggung jawab terhadap dirinya (be responsible to his self) dan
berkontribusi bagi masyarakat sosial (contributing to socian problem).
Sebagai pemuda,
tentunya dituntut untuk dapat menjaga diri dari pengaruh luar. Hal ini penting
sebelum ia terjun ke masyarakat. Dilain sisi, pemuda dan mahasiswa islam
dituntut untuk tetap
berpegang teguh pada agama islam yang hanif.
Berpegang teguh
artinya tetap berada dalam suatu nilai tertentu. Untuk terus berada dalam suatu
nilai maka harus dilakukan evaluasi dan kontroling terhadap nilai yang dianut.
Tidak terhenti
sampai diri sendiri, pemuda dan mahasiswa islam harus berkontribusi terhadap
masyarakat sosial. Pemuda dan mahasiswa islam harus harus hidup di
tengah-tengah masyarakat. Sikap acuh tak acuh akan melahirkan ilmuan tanpa
kontribusi. Ia harus belajar mengenal dan meyelesaikan permasalahn sosial.
Pemuda dan mahasiswa islam dituntut untuk membangun masyarakat dengan mebangun
kelompok-kelompok pemerhati masyarakat.
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Masa depan suatu bangsa sangat
ditentukan oleh generasi mudanya. Pemuda adalah tonggak perubahan. Oleh karena
itu, pemuda seharusnya bersungguh-sungguh untuk mewujudkan cita-citanya
bangsanya dan mempertahankan harkat dan martabatnya dalam menciptakan
kehidupan.
Sejarah menuliskan peran pemuda islam bagi
kemerdekaan bangsa begitu besar. Hal ini harus dipahami oleh pemuda dan
mahasiswa islam. Catatan emas sejarah perjuangan tersebut diharapkan mampu
membangkitkan kesadaran pemuda islam untuk aktif dalam pembangunan nasional.
Tantangan pemuda dan mahasiswa era terkini begitu
besar. Untuk mewujudkan harapan bangsa harus mampu menghadapi semua rintangan
yang menghadangnya. Selanjutnya pemuda dan mahasiswa harus hidup di tengah-tengah
masyarakat untuk memecahkan permasalahan-permasalahan social.
3.2 Daftar Pustaka
Wiratama-pajangan.blogspot.com
Clubstarsocial.blogspot.com
Mediakammintb.blogspot.com
Ardileshelmi28.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar